BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Larar belakang
Di Indonesia belum ada jenis-jenis usaha yang menghasilkan bibit pakan ikan alami dari hasil kultur murni. Bibit-bibit pakan ikan alami umumnya merupakan hasil percobaan di laboratorium yang sifatnya sekedar untuk memenuhi kebutuhan penelitian. Dalam bidang produksi pakan ikan alami, masih terdapat kesenjangan yang cukup tajam dalam hal ketersediaan teknologi dengan penggunanya, khususnya petani ikan. Bagi masyarakat awam tidak mudah untuk memproduksi pakan ikan alami, tetapi juga bukan merupakan pekerjaan yang sulit. Persoalannya terletak pada sarana dan prasarana yang tergolong cukup mahal untuk ukuran ekonomi pedesaan dan dalam pengoperasiannya memerlukan keahlian khusus.
Selama ini produksi pakan ikan alami dilakukan oleh pengusaha pembenihan ikan/udang dalam satu unit pembenihan, atau oleh Balai Budidaya milik Pemerintah. Sementara ini sentra produksi pakan ikan buatan berada di Jawa.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa tau mengitun populasi pakan alami
Untuk meninkatkan keterampilan mahasiswa dalam melakukan perhitungan populasi pakan alami
Dalam praktek di harapkan mahasiswa pada saatr praktek tidak bermain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis-jenis makanan alami yang dimakan ikan sangat beragam, tergantung pada jenis ikan dan tingkat umurnya. Beberapa jenis pakan alami yang dibudidayakan adalah : (a) Chlorella; (b) Tetraselmis; (c) Dunaliella; (d) Diatomae; (e) Spirulina; (f) Brachionus; (g) Artemia; (h) Infusoria; (i) Kutu Air; (j) Jentik-jentik Nyamuk; (k) Cacing Tubifex/Cacing Rambut; dan (l) Ulat Hongkong.
Fitoplanton adalah jasad nabatiyaang dapat melakukan fotosintesis. Ukurannya relatif lebih kecil dari zooplankton. Terdiri dari satu sel atau beberapa sel. Bentuknya berfariasi, yaitu bulat oval hingga seperti benang sedankan zooplankton dan bentos adalah jasat hewani , terdii atas banyak sel, bentuknya berfariasi yaitu separti piala, oval hingga bersekmen sekmen.
BAB III
METODOLOGI
2.1 Waktu dan tempat
Adapun wakyu pelaksanaan kegiatan praktek tentan perhitungab populasi phitoplanton tanggal satu oktober 2007
Bertempat di lep depertemen perikanan.
2.2 kebutuhan alat dan bahan
Alat
• Mikroskop
• Pralatan glass ( pipet, demeyer, piper glass dan tabung reaksi )
• Heamocytomete
• Cover
Bahan
• Air kolam
2.3 langkah kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 hasil
Dari prakik yang kami lakukan kami menemukan beribu – ribu jenis planton di dalam suatu perairan. Phyotoplanton berkemban biak dengan cara seksual dan aseksual.
Jiak kita melakukan kultur pakan alami kita harus bias melakukan perhitungan banyaknya planton yang kita budidayakan di dalam wadah budidaya rumus yang kita gunakan adalah hasil perhitungan rata – rata x 400 x 104 maka hasil perkalian rumus trsebut itulah banyaknya phytoplankton yang ada dalam wadah budadaya.
Dalam melakukan perhitungan populasi phytoplankton terlebih dahulu kita mengambil sample sebelum di teliti di dalam mikroskop kita haru s menggunakan alat yaitu : heacytometer.
Gambarnya sebagai berikut :
Sehigga hasil yang kami peroleh adalah sebagai berikut
Dalam perhitungan kami mengambil tigaa angka yang serin keluar yaitu :
6 + 3 + 7 = 16 ÷ 3 = 5 sehingga hasilnya 5 x 400 x 104 = 20 000 000 sel /
4.2 Pembahasan
Di Indonesia belum ada jenis-jenis usaha yang menghasilkan bibit pakan ikan alami dari hasil kultur murni. Bibit-bibit pakan ikan alami umumnya merupakan hasil percobaan di laboratorium yang sifatnya sekedar untuk memenuhi kebutuhan penelitian. Dalam bidang produksi pakan ikan alami, masih terdapat kesenjangan yang cukup tajam dalam hal ketersediaan teknologi dengan penggunanya, khususnya petani ikan. Bagi masyarakat awam tidak mudah untuk memproduksi pakan ikan alami, tetapi juga bukan merupakan pekerjaan yang sulit. Persoalannya terletak pada sarana dan prasarana yang tergolong cukup mahal untuk ukuran ekonomi pedesaan dan dalam pengoperasiannya memerlukan keahlian khusus.
Adapun wakyu pelaksanaan kegiatan praktek tentan perhitungab populasi phitoplanton tanggal satu oktober 2007
Bertempat di lep depertemen perikanan.
kebutuhan alat dan bahan
• Mikroskop
• Pralatan glass ( pipet, demeyer, piper glass dan tabung reaksi )
• Heamocytomete
• Cover
• Air kolam
Beberapa jenis pakan alami yang dibudidayakan adalah : (a) Chlorella; (b) Tetraselmis; (c) Dunaliella; (d) Diatomae; (e) Spirulina; (f) Brachionus; (g) Artemia; (h) Infusoria; (i) Kutu Air; (j) Jentik-jentik Nyamuk; (k) Cacing Tubifex/Cacing Rambut; dan (l) Ulat Hongkong.
Dalam melakukan perhitungan populasi phytoplankton terlebih dahulu kita mengambil sample sebelum di teliti di dalam mikroskop kita haru s menggunakan alat yaitu : heacytometer.
Sehigga hasil yang kami peroleh adalah sebagai berikut
Dalam perhitungan kami mengambil tigaa angka yang serin keluar yaitu :
6 + 3 + 7 = 16 ÷ 3 = 5 sehingga hasilnya 5 x 400 x 104 = 20 000 000 sel /
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jika kita melakukan kultur masal pakan alami maka kita harus bias melakukan perhitungan populasai pakan alami yang kita kultur.
Tidak semua pakan alami yang dapat kita budidayakan contohnya yang biasa di budidayakan : a) Chlorella, b) Tetraselmis, (c) Dunaliella, (d) Diatomae,
# (e) Spirulina, (f) Brachionus; (g) Artemia, (h) Infusoria; (i) Kutu Air, j) Jentik- jentik
Nyamuk, (k) Cacing Tubifex/Cacing Rambut dan, (l) Ulat Hongkong.
Sehigga hasil yang kami peroleh adalah sebagai berikut Dalam perhitungan kami mengambil tiga anggka yang sering keluar yaitu :
Dalam perhitungan kami mengambil tigaa angka yang serin keluar yaitu : 6 + 3 + 7 = 16 ÷ 3 = 5 sehingga hasilnya 5 x 400 x 104 = 20 000 000 sel / .
5.2 saran
Dalam melakukan praktek hendaknya perhatikan keselamatan kerja
Melakukan praktek jagalah alat - alat agar tidak ada yang rusak atau pecah
Dan jika praktek jangan bermain – main.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. ABBAS SIREGAR DJRIJAH. 2006. pakan ikan alami. Kanisius, yogjakarta.
Ir. Yusuf Baktiar. 2006. Panduan lengkap Budidaya lele dumbo .agromedia pustaka. Jakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejalan dengan pesatnya usaha di bidang perikanan, di rasakan sangat besar peranan pakan alami bagi usaha budidaya ikan, khususnya bagi uasa pembenihsn ikan. Tetapi masalahnya adalah para petani belum banyak mengenal martinya pakan alami bagi usaha pembenihan ikan secara kuantitas [akan alami tidak bias dig anti dengan pakan buatang . karena pada fase larva merupakan fase yang paling kritis dalam kematian benih. Dengan pakan alamin ikan menemukan jenis pakan yang sangat cocok bagi larfa ikan.
Ketersediaan pakn yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik sangat di perlukan, agar angka kematian dan tinggkat daya serang penyakit dapat di tekankan serendah mungkin. Pakan alami dengan berbagai kelebihan sangat cocok bagi benih ikan sebagaian besar pakan alami dangan berbagai kelebihan sangat cocok bagi benih ikan. Sebagain besar pakan alami adalah plankton baik dari zooplankton maupun phytoplankton pakan ini hidup bebas di berbagai perairan, dan mampu berkambang baik secara cepat,.
Berbagai pakan alami yang dapat di produksi secara masal ialah Dapnia sp, artemia sp, rotifera, cholorella, dan cacing tubifex. Jika kita budidaya pakan alami harus sesuai dengan habitatnya jika tidak sesuai maka pakan alami tersebut tidak akan hidup / mati.budidaya pakan alami tidak terlalu memakan tempat yang luas,
keunggulan pakan alami ialah :
1. Pakan ikan alami relative kecil sesuai dengan bukaan mulut larva atau benih ikan.
2. Nilai gizinya tinggi
3. Mudah di budidaya secara masal
4. tidak mengandun racun dan tidak mencemari lingkungan hidup larva
5. Dalam membudidayakan tidak memerlukan banyak biaya
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini praktek budidaya pakan ikan alami adalah
1. Untuk mengetahui prosedur dan identifikasi ( Phytoplankton dan zooplankton ) sehingga dapat mengetahui cirri-ciri dari masing-masing.
2. Mengetahui teknik perhitungan phyplankton
3. Mengetahui perkembangan polankton
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Phyplankton
Phytoplankton adalah organisme air yang melayang – laying mengikuti pergerakan air jenis phyplankton yang mendominasi penkulkturan yaitu ;
2.2 Clorella sp
Klasifikasi Clorella sp
Klasifikasi clorella sp menurut doctor soetatwo hediwigena adalah sebagai berikaut
Divisi : Clorophyta
Kelas : Clorophycea
Bangsa : Clorococcales
Suku : chorellaceae
Marga : Clorella
Jenis : clorella sp
Morfolopgi Clorella sp
Clorella sp berbantuk bulat atau bulat telur, berukuran 3-5 mokron. Memiliki kloroplas seperti cawan, dindingnya keras, padat, dan garis tegahnya 5 mikron. Serta tidak bergerak aktif dan setiap selnya terdapat inti dan cloroplas.
Ekologi clorella sp
Clorella sp dapat hidup dimana –mana, di media air tawar, air payau, air laut. Kecuali di gurun pasir dan salju, sebagain besar banyak hidup di perairan air tawar. Clorella sp dapat tunbuh debngan baik pada berbagain yang banyak mengandun unsure hara, seperti N, P, K dan unsure mikro lainnya. Clorella dapat tubuh baik dangan suhu optimal 240 C.
Daur hudup clorella sp
Clorella sp berkembang biak secara vegetative ( aseksual ) dan generatif ( seksual ), secara aseksual yaitu dengan cara membelah sel. Clorella sp akan terus berkamban biak biak jika kondisi lingkungan memunkinkan. Sedangkan perkembvangan secara vegetative belumbanyak di ketahui.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kultur budidaya pakan ikan alami yang meliputi kultur phytoplankton di lakukan dari tanggal 15 0ktober 2007 sampai 28 oktober 2007. tempat pelaksanaan kultur budidaya pakan alami di laksanakan di depertemen perikanan VEDCA Cianjur jawa barat.
3.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang di gunakan dalam kultur pakan alami ini adalah sebagai berikut
3.2.1 Budidaya Phytoplankton air tawar
Alat :
Mikroskop
Heocitometer
Kaca preparat
Cawan Petri
Tissu Bahan :
Air
Pupuk komersial ( urea, tsp, kcl )
Clorella sp
3.3 Prosedur kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum budidaya pakan alami ini di laksanakan mulai tanggal 15 Oktober sampai 28 oktober 2007.
4.1 Budidaya phytoplankton
Adapun data pertumbuhan dari phytoplankton jenis clorella sp adalah sebagai berikut :
Hasil perhitungan kepadatan phytoplankton
No Tanggal pengamatan Hasil pengamatan
1 18 / 10 / 2007 46 . 104 sel / ml
2 22 / 10 / 2007 64 . 104 sel / ml
3 23 / 10 / 2007 74 . 104 sel / ml
4 24 / 10 / 2007 86 . 104 sel / ml
5 25 / 10 2007 92 . 104 sel / ml
6 26 / 10 / 2007 92 . 104 sel / ml
7 27 / 10 / 2007 79 . 104 sel / ml
8 28 / 10 / 2007 77 . 104 sel / ml
Dalam pertumbuhan clorella sp mengalami 3 fase pertumbuhan yaitu pertumbuhan awal, pertumbuhan puncak fese kematian pertumbuhan phytoplankton di tandai dengan berubahnya warna air yang semulanya jernih, puncak kepadatan plankton pada tanggal 24 – 26 oktober 2007 dengan kepadatan total 920000 sel / ml.ini disebabkan olah bahang – bahan organic yang mendukung pertumbuhan phytoplankton sudah mulai habis
Dalam praktek yang kami lakukan kami membutuhkan pupuk
( Urea, Tsp,Kcl ). Wadah yang kami gunakan yaitu viber dengan volume air yaitu 88,4 liter sehingga kebutuhan pupuk yaitu
Urea = 800 mg x 88,4 L
= 70,720 mg
= 70,8 gr
Tsp = 15 mg x 88,4 L
= 1326 mg
= 1,3 gr
Kcl = 40 mg x 88,4 L
= 3536 mg
= 3,5 gr
Adapun grafik pertumbuhan clorella sp sbb :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam kegiatan budidaya pakan alami, kita harus tau bahan apa saja yang di gunakan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya maka harus memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi kegiatan budidaya.
Saran
Saran
Sarana prasarana harus lengkap sehingga praktikum berjalan lancer
Alat yang suda rusak sebaiknya di ganti sehingga dapat di perolah hasil yang efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Djarija Abbas siregar. 1995. pakan ikan alami. Jokjakarata ; Kanisius
Hefni effendi 2007. Telaah kualitas air; kanisius 2003
Kamis, 22 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar